Jenis Pupuk Cair
1. Pupuk Cair Pelarutan
Pupuk ini dibuat dari pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kompos atau anda
bisa mencampurnya dari tiga pupuk ini.Pembuatannya sangat mudah sekali anda
hanya mengubah bentuk saja dari pupuk berbentuk padat menjadi pupuk cair.
Konsep dasarnya seperti teh celup yang memisahkan sari dan ampas menjadi cair.
sangat mudah sekali pembuatannya yaitu merendam pupuk tersebut kedalam air.
namun sayannya cara ini selalu saja ada ampas yang mengendap jika anda menaroh
terlalu lama. Jadi jika anda membuat pupuk ini dirasa kurang setabil, namun
prosess pembuatan tergolong cukup cepat.
2. Pupuk Cair Fermentasi
Jenis pupuk cair ini mengandalkan sistem anaerob dari mikro organisme yang
hidup. Jadi fermentasi ini secara langsung berbentuk cair tidak melakukan
pengubahan dari padat menjadi cair. Jika anda menyimpan terlalu lama pupuk ini
tidak akan mengendap karena pupuk ini tercampur antara ampas dengan unsurnya
secara homogen. Yang paling menguntungkan anda bisa menyimpanya di waktu yang
cukup lama.
Jika kita aplikasikan pemupukan menggunakan pupuk cair biasanya lebih
efektif dan penyerapan nutrisinya lebih cepat. Maksudnya penyerapan cepat jika
anda memberikan pada daun dan lebih tepatnya lagi ke mulut daun namun bisa juga
anda memberikan pupuk cair ke bagian perakaran. Namun jika anda jadikan pupuk
organik cair ini sebagai pupuk utama anda salah besar. Sebaiknya jika anda
membuat pupuk untuk penyimpanan cadangan di dalam tanah (penanaman nutrisi)
lebih baik menggunakan pupuk yang berjenis padat. Pupuk padat sangat baik
sekali dalam penyimpanan nutrisi karena tidak mudah larut dalam air dan
penyimpanan nutrisi lebih lamna dibandingkan dengan pupuk cair.
Pupuk cair ini sangat baik sekali secara langsung di cerna oleh tanaman
jadi ibarat multi suplemen makanan siap saji yang sudah kompleks vitamin dan
gizi yang banyak. Sayangnya dari keunggulan ini mudah di serap tapi mudah
hilang jadi aplikasi yang tepat adalah sasaran kita agar tidak sia-sia.
Jika kita belajar dari organ tanaman, pada dasarnya bagian daun dan batang
dapat menyerap nutrisi dan secara langsung bisa dicerna oleh bagian organ
lainnya melalui stomata atau pori-pori mereka memprosesnya.
Saya harap anda mengerti maksud saya dalam alur penyerapan, jika kurang
jelas bisa tananya ke forum kami.
Lagi-lagi saya mengatakan bahwa pemberian apapun harus sesuai dosis,
khususnya pupuk organik cair ini, anda harus hati-hati dalam aplikasi
pemberiannya. Jika saja dosis yang tinggi diberikan akan mengakibatkan tanaman
kering bahkan tanaman bisa mati, bukan itu saja pemberian secara berlebihan
sama saja anda mengundang hama dan penyakin untuk menyerang tanaman anda. Jadi
intinya anda harus bisa mengukur takarang yang sesuai dan penggunaan yang
benar.
Tanaman itu membutuhkan nutrisi yang berbeda dilihat dari apa yang anda
tanam, jenis dan karakternya, umur tanaman, dan fase pertumbuhannya.
Pertumbuhan tanaman ini bisa kita lihat dari kebutuhan mereka dan anda tidak
bisa memaksa mereka untuk memakan nutrisi yang sudah anda buat, dalam sehari
mereka menyerap nutrisi tidak semuanya bisa mereka makan, pasti saja ada
nutrisi yang tersisa. Dari kasus yang terjadi dilapangan banyak sekali yang
mengeluh diberikan pupuk cair organik bukanya subur malah mati, kasus ini
terjadi karena mereka memaksa tanaman memakan semua nutrisi. Anda mau tidak mau
harus membuat setabil dari kebutuhan mereka untuk tumbuh. Encerkan terlebih
dahulu pupuk cairnya dengan menggunakan air agar dosisnya sesuai itu kuncinya.
Cara Membuat Pupuk Organik Cair
Bahan-bahan :
Bahan
|
Satuan
|
kotoran ayam
|
1 karung
|
dedak
|
setengah karung
|
hijauan (daun-daunan)
|
30 kg
|
gula merah
|
100 gram
|
bioaktivator (EM4)
|
50 ml
|
air bersih
|
secukupnya
|
tong plastik kedap udara
|
ukuran 100 liter
|
botol plastik bekas mineral
|
ukuran 1 liter
|
selang aerotor transparan
|
1 Cara membuat pupuk organik cair
|
1. Lubangi tutup tong seukuran selang aerotor.
2. Cingcang semua bahan-bahan yang anda kumpulkan, tujuannya adalah
mempercepat prosess fermentasi.
3. Maksudnya semua bahan organik ke dalam tong. Komposisi 2 berbanding 1 air.
2 bagian bahan organik, 1 bagian air.
4. Aduk-aduk hingga merata.
5. Larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah 5 liter air aduk hingga
merata.
6. Tambahkan larutan bioaktivator seperti EM4 ke dalam tong yang berisi bahan
baku pupuk.
7. Tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang lewat tutup tong yang telah
diberi lubang.
8. Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung
selang yang lain masuk kedalam botol yang telah diberi air.
Cek kembli dan pastikan semua benar-benar rapat. Reaksi yang akan secara
anaerob.
Selang akan berfungsi sebagai pensetabil suhu adonan yang sedang berprosess
menjadi pupuk, dengan menggunakan selang yang disambungkan ke dalam botol bekas
mineral berfungsi sebagai penampung udara, jadi tidak mengambil dari luar.
Setelah semua di kerjakan tunggu hingga 7-10 hari.
Setelah dirasa matang maka anda bisa membukanya dan cium aromanya, jika
wangi tidak berbau busuk berarti adonan matang dan anda sukses mumbuatnya.
Namun jika berbau busuk berarti ada yang salah dalam pengerjaannya dan itu
tidak bisa digunakan. Pupuk cair organik yang matang akan mengeluarkan harum
tape.
Pisahkan antara cairan dengan ampasnya dengan cara menyaringnya. Gunakan
saringan kain. Ampas adonan bisa digunakan sebagai pupuk organik padat.
Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup rapat. Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan. Apabila dikemas baik, pupuk bisa digunakan sampai 6 bulan.
Cara membuat pupuk organik cair
Gambar tempat pembuatan pupuk organik cair
Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup rapat. Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan. Apabila dikemas baik, pupuk bisa digunakan sampai 6 bulan.
Cara membuat pupuk organik cair
Gambar tempat pembuatan pupuk organik cair
Penggunaan pupuk
Jika diaplikasikan pupuk cair bisa merangsang pertumbuhan daun. Penyemprotan bisa digunakan untuk tanaman anda yang baru tumbuh tunas. Pupuk cair organik yang sudah jadi kemudian di campurkan dengan air, kepekatan air jangan sampai melebihi 2%. Jadi biasanya bisa di gunakan antara seratus kali, artinya jika 1 liter pupuk maka air yang dibutuhkan adalah 100 liter.
Jika diaplikasikan pupuk cair bisa merangsang pertumbuhan daun. Penyemprotan bisa digunakan untuk tanaman anda yang baru tumbuh tunas. Pupuk cair organik yang sudah jadi kemudian di campurkan dengan air, kepekatan air jangan sampai melebihi 2%. Jadi biasanya bisa di gunakan antara seratus kali, artinya jika 1 liter pupuk maka air yang dibutuhkan adalah 100 liter.
Jika anda ingin merangsang pertumbuhan daun, semprotkan ketika tanaman anda
sedang bertunas. Untuk merangsang buah, biji, dan umbi, semprotkan ketika
tanaman anda fase dari vegetatif ke generatif. Bisa disemprotkan langsung ke
bunga atau ke daun dan batang. Berikan pupuk ini 3 minggu sekali jika musim
kemarau namun jika musim hujan anda harus menyemprot 3 hari sekali namun
sesuaikan juga tanaman apa yang anda tanam.
Anda sebenarnya bisa menyesuikan dalam pembuatan pupuk cair ini.
Contohnya jika anda ingin membuat khusus untuk merangsang pertumbuhan daun
maka yang harus di perbanyak adalah unsur nitrogen. Pembuatan pupuk yang
memperbanyak nitrogen diambil dari bahan yang banyak mengatakan nitrogen
seperti kotoran ayam, hijau daun jerami dan daun-daunan hijau lainnya. Mudahnya
seperti ini jika anda ingin merangsang daun gunakan saja bahan organik yang
berbahan dasar dari daun. Jadi jika ingin merangsang buah maka campurkan bahan
organik yang dibuat harus dari campuran buah.
cara membuat pupuk yang bagus
Reviewed by Reza Lailul Padli
on
Oktober 29, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: